Tag Archives: masyarakat

Kepuhunan dan Rasa Saling Menghargai

Standard

Bersama Masyarakat Suku Dayak Bahau di Long Bagun

Oleh Anindita

            Selama berada di tanah Kalimantan Timur banyak tradisi unik yang baru bagi saya. Salah satunya mengenai kepercayaan lokal yang disebut kepuhunan, kepercayaan masyarakat lokal bahwa ketika seseorang ditawari makanan/minuman, wajib hukumnya kita menuruti tawaran makan/minum itu. Dan jika terpaksa tidak bisa menuruti tawaran tersebut sebaiknya pihak yang ditawari haruslah “nyantap” atau mencicipi sedikit makanan yang ditawarkan tersebut. Jika tidak dilakukan, maka diyakini akan terjadi sesuatu yang buruk akan menimpa orang yang tidak nyantap tersebut. Sesuatu yang buruk yang dimaksud mungkin bisa berupa kecelakaan, musibah, atau dihubungkan dengan gangguan atau “penampakan” makhluk halus, bahkan berujung kematian.

Read the rest of this entry

Folklore :Pantangan dalam kehidupan Masyarakat Dayak

Standard
Masyarakat Adat Dayak di Long Bagun melakukan ritual Tapoq untuk menyambut kedatangan Tim Ekspedisi Khatulistiwa

Masyarakat Adat Dayak di Long Bagun melakukan ritual Tapoq untuk menyambut kedatangan Tim Ekspedisi Khatulistiwa

Masyarakat adat Dayak hingga saat ini masih mempunyai kepercayaan tradisional yang memang sudah dipegang sejak jaman nenek moyang mereka. Walaupun saat ini bisa dikatakan jaman sudah modern, tetapi saya sangat mengapresiasi warga Hulu Mahakam yang hingga saat ini tidak pernah melupakan warisan nenek moyang mereka dalam hal apapun. Beberapa hal yang masih dipegang teguh hingga saat ini termasuk beberapa kepercayaan tradisional dan pantangan yang mungkin ketika diterapkan di masyarakat di luar lingkungan mereka seperti di kota-kota besar, hal ini hanya dianggap takhayul dan banyak yang tidak percaya.

Read the rest of this entry

Upacara Perbaikan Adat atau Mongosang

Standard

Upacara Mongosang di Kampung Long Bagun Ulu (Dokumentasi Mama Hulo)

Mongosang merupakan suatu upacara yang dilakukan untuk memperbaiki adat  atau pelaksanaan suatu upacara yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ada. Jika kesalahan yang dilakukan belum diperbaiki maka akan terjadi hal-hal buruk yang menimpa masyarakat di kampung.

Read the rest of this entry

Beragam Keranjang Khas Suku Dayak

Standard

Wanita Dayak Kenyah di Kampung Rukun Damai, Kutai Barat masih mahir membuat keranjang

Masyarakat Suku Dayak memiliki kerajinan tangan yang khas antara lain berupa tas. Tas umumnya terbuat dari anyaman rotan, cara mengenakan umumnya digendong.  Tas seperti itu disebut awei seka dan dapat juga dibuat dengan iye dalam bahasa Kenyah.  Menurut Pandi mereka orang Dayak Kenyah jarang membuat tas itu karena sulit. Tas tersebut dapat berfungsi untuk menyimpan atau membawa barang. Pada masyarakat dayak, terdapat beberapa keranjang gendong yang menyerupai tas dan digunakan dalam berbagai kegiatan. Ada beberapa nama untuk masing-masing keranjang yaitu anjat, kiyang, banyan dan lanjung / ingen.

Read the rest of this entry

Tato Masyarakat Suku Dayak

Standard

Wanita Suku Dayak Kenyah Kampung Batu Majang yang memiliki Tato

Di dalam rumah Kepala adat Kampung Batu Majang, tim sosial budaya melihat beberapa orang yang sedang sibuk membuat hiasan untuk topi kepala pengantin perempuan. Hiasan itu terbuat dari plastik berbentuk taring dan manik-manik. Ada 4 ibu-ibu yang sudah lanjut usia membantu membuat hiasan kepala tersebut. Mereka mengenakan topi tanpa tutup terbuat dari anyaman. Saya berkenalan dengan keempat nenek tersebut dan berbincang dengan mereka, sementara anggota tim yang lain berbincang dengan kepala adat. Nama keempat nenek tersebut, yang pertama  adalah Andi, tetapi itu adalah nama bujang beliau. Sekarang ketika sudah mempunyai cucu menjadi Pandi. Yang kedua adalah Pe Ladek dengan nama bujang Ladek. Ibu yang ketiga bernama I sting dan beliau mempunyai tato di tubuhnya, yang saya lihat ada di kaki dan tangannya, dengan pola gambar yang rumit. Dalam bahasa kenyah, tato tersebut dinamakan betiq dan dibuat dengan menggunakan jarum dan arang untuk mewarnainya. Ibu yang keempat bernama Bawing saat bujang, dan sekarang biasa dipanggil Pe Luyang atau Uyang.

Read the rest of this entry

Seraung, Pelindung Terik Matahari

Standard

Seraung yang merupakan aksesoris khas masyarakat Dayak

Masyarakat lokal menyebutnya dengan “seraung”.  Sejenis topi lebar untuk melindungi kepala. Terbuat dari daun biru yang dikeringkan kemudian dirangkai menjadi bentuk lingkaran nyaris  kerucut.

Read the rest of this entry