Category Archives: Tim Kotis

Olahraga yang Menyatukan Kita

Standard

Persiapan lari pagi

Cuaca di Kutai Barat pada saat Ekspedisi Khatulistiwa sedang berlangsung cenderung tidak menentu. Hujan lebat terkadang terjadi di malam hari sementara di siang hari panasnya sangat menyengat. Begitu pula sebaliknya. Kondisi demikian sangat riskan terjadinya penyakit seperti infeksi pernafasan hingga malaria. Oleh karena itu stamina tubuh perlu dijaga agar mampu menjalankan tugas dengan baik.

Read the rest of this entry

Selamat Datang di Poskotis

Standard

IMG_8548

Ritual Tapoq yang dilakukan oleh masyarakat Dayak Bagau. Ritual ini bertujuan untuk memberikan keselamatan kepada seluruh Tim Ekspedisi Khatulistiwa selama berada di Long Bagun. Ritual Tapoq juga bertujuan agar seluruh rombongan Tim Ekspedisi Khatulistiwa bisa diterima dengan baik oleh leluhur masyarakat setempat. Ritual Tapoq dilakukan dengan menempelkan ramuan khusus pada kepala tamu yang kali ini diwakilkan oleh Komandan dan Wakil Komandan Subkorwil Ekspedisi Khatulistiwa Kutai Barat. Selain itu juga dilakukan pembacaan mantra pada dua butir telur yang diletakan pada tiang bambu. Menurut keterangan masyarakat setempat, telur ayam melambangkan agar semua harapan dan tujuan dari Ekspedisi Khatulistiwa ini dapat tercapai. Dalam acara penyambutan kali ini juga dilakukan pemasangan gelang manik-manik. Hal ini mencerminkan bahwa seluruh tamu yang memakai gelang persembahan masyarakat Dayak Bahau telah menjadi bagian dari keluarga mereka, sehingga kami tidak perlu sungkan meminta bantuan ketika mendapatkan kesulitan.

Menuju Medan Laga

Standard

 

DSC00150

Perjalanan tim Ekspedisi Khatulistiwa mulai dari Batujajar hingga ke Kutai Barat. Tim menggunakan pesawat Hercules yang mendarat di Lanud Balikpapan, kemudian disambut oleh tarian selamat datang. Perjalanan dari Balikpapan menuju Sendawar sangatlah melelahkan. Namun tim tetap semangat karena tidak sabar ingin segera beraksi di medan laga

Tim Ekspedisi Khatulistiwa Tiba Di Kutai Barat

Standard

Tarian Suku Dayak Tunjung yang mengiringi ritual adat Tepung Tawar

Tidak ada yang lebih membahagiakan daripada kehadiran kita yang disenangi orang lain. Itulah yang kami rasakan pada saat acara penerimaan tim Ekspedisi Khatulistiwa di kantor Bupati Kutai Barat pada tanggal 9 April 2012. Kami disambut kembali oleh tradisi masyarakat adat suku Dayak melalui ritual Tepung Tawar. Tepung tawar bukan berarti tepung yang memiliki rasa hambar. Tepung Tawar merupakan tradisi penyambutan terhadap orang luar yang baru saja datang ke wilayah suku Dayak khususnya Dayak Tunjung agar selalu diberikan keselamatan selama beraktivitas. Ritual ini meliputi pengalungan bunga, tarian kelompok serta pembacaan doa oleh seorang sekretaris adat melalui penyiraman ramuan khusus kepada seluruh peserta ekspedisi.

Read the rest of this entry